Indonesia
mendunia, kenapa tidak? Suatu pertanyaan biasa yang mengandung jawaban dengan
bobot berat luar biasa. Mengapa? Pada kenyataanyan, pemerintah dan rakyat
Indonesia masih mengalami probematika dalam pengolahan sumber daya alamanya.
Sebagai bangsa yang gemuk harusnya kita bangga akan hal itu. Sumber daya
melimpah, hutan-hutan dengan pemandangan yang eksotis didukung oleh banyaknya
flora dan fauna yang tak ternilai harga nya serta tanaman dan buah-buahan juga
telah disediakan oleh Negeri gemuk ini atas ijin dari Tuhan. Dengan segala
kelebihan inilah selayaknya kita harus bersyukur dan memanfaatkanya
dengan sebaik mungkin demi terciptanya kesejahteraan dan ketentraman yang
merata bagi jutaan nyawa yang menumpangkan tubuhnya di Negeri gemuk ini.
Apa yang perlu
diperbaiki adalah bagaimana segala kelebihan yang dimiliki negeri gemuk ini
diolah. Bayangkan saja, dengan potensi alam yang luar biasa serta didukung oleh
masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya, mimpi Indonesia untuk
mendunia akan menjadi kenyataan. Dengan pengolahan yang benar, saya yakin suatu
saat negeri ini menjadi sebuah negeri yang rakyatnya sudah tak ada lagi yang
mati kelaparan. Tak ada lagi bayi bayi menangis karna tak pernah merasakan
hangatnya pelukan bunda yang sedang sibuk berkerja di ladang, tak ada lagi
tolakan dari rumah sakit karna ketiadaan biaya hingga akhirnya harus tutup
usia. Namun, apaboleh buat, berbagai kekayaan alam yang merupakan berkah untuk
kita nikmati justru bocor ke Negeri lain. Tambang Emas serta blok-blok Minyak
yang merupakan aset negeri ini seakan tak bisa kita rasakan manfaatnya.
Elit-elit negeri ini sudah terlalu sibuk dengan isi dompetnya sehingga mereka
sudah gelap mata dan tak bisa melihat potensi negeri ini.
Disaat negeri
ini kokoh dalam keunggulan komparatif seperti sumber daya alam yang hampir
tidak terbatas, negeri ini justru sangat lemah dalam keunggulan kompetitif
yaitu kekuatan sumber daya manusianya. Jepang, Singapura dan negara-negara
Eropa kita kenal sangat terbatas keunggulan komparatifnya, tetapi mereka kini
unggul dalam banyak hal. mengapa hal ini bisa terjadi? Sudah cukup kiranya,
kita, pemuda Indonesia mengelu-elukan kekuatan sumber daya alam yang
dimilikinya, inilah saatnya pemuda Indonesia berpikir besar bagaimana meningkatkan
kapasitas diri dan berperan signifikan dalam perbaikan bangsa. Bukan sekedar
wacana, melainkan sebuah aksi nyata yang terukur dan konsisten. Indonesia akan
memiliki keunggulan atau bonus demografi di tahun 2025, akibat baby booming
yang terjadi di negeri ini dalam beberapa tahun terakhir. Diperkirakan jumlah
penduduk muda (usia 17-40 tahun) negeri ini akan berada pada titik puncaknya
pada tahun tersebut bersama dengan India dan Cina. Disaat negara lain seperti
AS, Jepang dan negara-negara Eropa akan memiliki jumlah manula terbesar di
tahun 2025. Ini keunggulan yang akan kita miliki, dapat menjadi kekuatan bagi
Indonesia untuk menjadi negeri yang adidaya di dunia.
Pertanyaannya,
apa yang telah kita siapkan untuk menyambut era keemasan tersebut ? akankah 2025
akan menjadi tahun kebangkitan tahap kedua negeri ini atau akan justru menjadi
titik balik tenggelamnya negeri ini karena para pemuda yang besar hanya menjadi
buih tanpa mampu merekayasa pembangunan ? Kekhawatiran yang muncul justru
adalah, ketika jumlah pemuda yang besar di tahun 2025 menjadikan pemuda negeri
ini sebagai budak kapitalis, dan menjadi pusat komsumtifme dunia. Mari menjadi
pemuda Indonesia yang berperan sebagai arsitek dan pemimpin masa depan
Indonesia, pemuda bukan hanya penonton yang hanya bisa bertepuk tangan. kitalah
yang akan mendesain masa depan negeri ini, karena masa depan negeri ini akan di
teruskan oleh kita, jangan memberikan izin kepada siapa saja yang nantinya akan
merusak karpet merah yang akan kita isi dengan penuh integritas dan cinta akan
tanah air. Kita harus bisa merencanakan apa yang terbaik untuk negeri di masa
mendatang, bukan sekedar pengikut tanpa memiliki pendirian yang kuat. Harta dan
tahta tidak cukup untuk membayar idealisme, maka pemuda juga harus membuktikan dengan
maha karya besar untuk negeri.
Maka sejatinya
mimpi untuk mendunia tidak hanya sekadar menjadi mimpi. Namun mampu diwujudkan
dan ditunjukkan bahwa Indonesia layak mendunia atas perjuangan keras dan usaha
tanpa batas dari para pemuda-pemudinya.
/bee/
No comments:
Post a Comment